• © Andri Apriadi

    Bandung paris van java jadi dayeuh kalahiran 13.04.1989 sarta jadi dayeuh favorit, eta nurut keun kuring kumaha kalayan nurut keun anjeun..?? Kalayan gender lalaki, teu kasep sarta henteu goreng, eta pisan kuring. Saurang lalaki anu pinuh jeung rasa tanggung jawab ka kulawarga. Kabeh eta henteu di pibanda kalayan gampang perlu wayah sarta sajarah anu panjang sarta bulat beulit pikeun sanggup hirup ti leuleutik nepi ayeuna..

    read-more
  • Steve Vai

    Date of birth: Jun 6, 1960. Place of birth: New York. Musical Genres: Hard rock, Heavy metal, Instrumental rock, Progressive rock, Neo-classical metal, Experimental rock, Progressive metal, Jazz fusion. Steven Siro "Steve" Vai (born June 6, 1960) is a three time Grammy Award-winning Italian-American rock guitarist, songwriter, vocalist and producer. After starting his professional career as a music transcriptionist for Frank Zappa, Vai recorded and toured in Zappa's band for two years, from 1980 to 1982. The guitarist began a solo career in 1983 and has released 13 solo albums as of 2008.

    read-more
  • Paul Gilbert

    Date of birth: Nov 6, 1966. Place of birth: Carbondale, Illinois, United States of America. Musical Genres: Heavy metal, Instrumental rock, Speed metal, Hard rock, Progressive metal, Power pop, Thrash metal, Neo-classical metal. Paul Brandon Gilbert (born November 6, 1966 in Illinois, USA) is an American guitarist. He is well known for his guitar work with Racer X and Mr. Big, as well as many solo albums. He also joined Joe Satriani and John Petrucci on the 2007 G3 tour. He has been voted number 4 on a list in GuitarOne magazine of the "Top 10 Greatest Guitar Shredders of All Time", as well as a spot in Guitar World's 50 Fastest Guitarists of All Time list.

    read-more
  • Joe Satriani

    Date of birth: Jul 15, 1956. Place of birth: Westbury, New York, United States of America. Musical Genres: Hard rock, Instrumental rock, Jazz fusion, Blues, Heavy metal, Neo-classical metal. Joseph "Joe" Satriani (born July 15, 1956 in Westbury, New York) is an Italian American multi-instrumentalist, known primarily for his work as an instrumental rock guitarist, with multiple Grammy Award nominations. Early in his career, Satriani worked as a guitar instructor, and some of his former students have achieved fame with their guitar skills (Steve Vai, Larry LaLonde, Kirk Hammett, Andy Timmons, Charlie Hunter, Kevin Cadogan, Alex Skolnick). Satriani has been a driving force in the music credited to other musicians throughout his career.

    read-more
  • Yngwie Malmsteen

    Date of birth: Jun 30, 1963. Place of birth: Stockholm. Musical Genres: Neo-classical metal, Power metal, Hard rock , Heavy metal, Speed metal, Glam metal. Yngwie Johann Malmsteen (English pronunciation: /ˈɪŋveɪ ˈmɑːlmstiːn/ ING-vay MAHLM-steen; born June 30, 1963) is a Swedish guitarist, composer, multi-instrumentalist and bandleader. Malmsteen became famous and very influential for his neo-classical approach in heavy metal music. He is often considered one of the most talented rock guitarists of all time and is considered to be a pioneer of shred guitar. Malmsteen was born Lars Johan Yngve Lannerbäck in Stockholm, Sweden, as the third child of a musically-inclined family.

    read-more
  • John Petrucci

    Date of birth: Jully 12, 1967. Place of birth: Kings Park. Place Musical Career Began: Kings Park, New York, United States of America. Musical Genres: Instrumental rock, Progressive metal, Progressive rock, Jazz fusion, Neo-classical metal. John Peter Petrucci (born July 12, 1967) is an American guitarist and songwriter best known as a founding member of the progressive metal band Dream Theater. Along with his former bandmate Mike Portnoy, he has produced all Dream Theater albums since their 1999 release, Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory. He is also a backing vocalist for Dream Theater. Petrucci was named as the third player on the G3 tour six times, more than any other invited guitarist.

    read-more
Previous Next

Cocoretan Orang Sunda

Hindari Kontak Fisik Wahai Pemuda/Pemudi

Posted by Cocoretan Orang Sunda On - - 0 komentar

Kasus pacaran “kebablasan” belakangan memang makin santer kita dengar, tidak mungkin ada pacaran “kebablasan” kalau tidak ada hal-hal yang bisa memancing aktivitas seksual. Apa sajakah? beberapa hal yang bisa memicu aktivitas seksual saat pacaran:

1.Pergaulan yang terlalu bebas.
2.Pakaian yang kurang pantas. Kelemahan pria pada matanya. Jadi, kalau wanita sengaja mengenakan busana yang kurang pantas saat pacaran, berarti ia mengundang bahaya bagi dirnya sendiri.
3.Adanya kontak fisik, khususnya pada daerah terlarang. Biasanya dimulai dengan pegangan tangan, naik ke bahu, dst. Ingat “tegangan listrik” dua orang yang sedang dimabuk asmara sangat tinggi. Jangan biarkan terjadi kontak fisik kalau Anda tidak ingin konslet
.4.Situasi yang mendukung. Banyak suasana yang memfasilitasi pacaran jadi “kebablasan”, seperti berdua di dalam rumah, berada di ruang tamu yang sepi, senja hari di pinggir pantai. Suasana seperti itu akan dengan mudahnya membangkitkan gejolak darah muda.

Selain adanya pemicu, berikut ini adalah hal-hal yang bisa memengaruhi aktivitas seksual saat pacaran:

1. Hubungan yang tidak menyenangkan dengan orangtua. Hubungan yang harmonis dengan orangtua memang bukan jaminan pasti tidak akan terjadi aktivitas seksual saat pacaran. Namun, hubungan yang menyenangkan antara orangtua-anak akan membuat komunikasi lebih terbuka sehingga orangtua lebih mudah mengetahui aktivitas anak.
2. Penanaman nilai dan norma agama yang kurang tepat. Pada masa kanak-kanak (balita) ada orangtua yang menanamkan hal-hal yang menakutkan tentang Tuhan, misalnya anak tidak boleh berbohong karena dosa dan nanti Tuhan marah. Akibatnya, anak tidak memiliki hubungan yang menyenangkan dengan Tuhan. Ketika anak memasuki usia remaja dan mulai mandiri, mereka pun bertindak sesuai dengan kehendak mereka sendiri tanpa merasa bersalah.
3. Pendidikan seksual yang kurang tepat. Sekarang telah banyak sekolah yang memberikan pendidikan seksual. Masalahnya, justru karena diberitahu hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas, ada beberapa anak yang malah ingin mencoba-coba.
4. Pandangan tentang seks pranikah. Penelitian terhadap 51 remaja di tiga SMA, ternyata 83% menilai seks pranikah sebagai hal yang wajar, dan 72% mengaku kurang mendapatkan pendidikan seks dari keluarganya. Padahal, dilihat dari sekolahnya, mereka pasti memperoleh pendidikan agama yang sangat kuat.
5. Kematangan emosi. Kematangan emosi berkaitan dengan usia mulai berpacaran. Jika berpacaran saat remaja bahkan sebelumnya, bila tidak ada pembekalan yang tepat dari orangtua, guru, pelayan Tuhan, dll, kemungkinan terjadinya aktivitas seksual yang berlebihan lebih besar. Hal ini karena pada masa remaja, hormon-hormon seksual mulai berfungsi dan pengontrolan emosi masih labil.
6. Kelompok teman sebaya. Jika sebagian besar anggota kelompok teman sebayanya telah melakukan aktivitas seksual saat berpacaran dan mereka selalu menceritakan kepada teman-temannya, tanpa iman dan mental yang kuat, anak akan cenderung mengikuti gaya berpacaran teman-temannya.

 SOLUSI BILA KEBABLASAN Bagi pasangan sudah “kebablasan” dalam pacaran,
1. Jika belum hamil, masing-masing harus berjanji di hadapan Tuhan untuk tidak mengulangi lagi karena risiko terjadinya kehamilan lebih besar. Hal ini mungkin terjadi kalau pasangan telah hidup dalam jalan Tuhan.
2. Bagi pihak perempuan, kalau pacarnya masih tetap menuntut aktivitas seks yang “kebablasan”, lebih baik segera mengambil keputusan untuk putus dari pacarnya karena kerugian akan selalu ditanggung oleh pihak perempuan.
3. Jikalau sampai hamil, sebaiknya tidak digugurkan. Karena hamil di luar pernikahan resmi sudah berdosa, jangan ditambah dengan pengguguran kandungan. Itu berarti melakukan dosa ganda. Sebaiknya segera bertobat dan menikah secara resmi di hadapan Tuhan.
4. Kalau sudah menikah, selain mengubah pandangan bahwa sekarang harus berperan sebagai orangtua, mereka pun harus bertanggung jawab.

Categories:

Leave a Reply

Terima kasih atas kunjungannya, Berikan komentar anda disini untuk saling menghargai.